Senin, 02 Mei 2011

Homefront

http://i1238.photobucket.com/albums/ff496/BOSDOT/2011_homefront_game-1440x900.jpg

Game FPS ini bersetting di Amerika dan ini membuatnya berbeda dengan game-game FPS populer lainnya seperti Call of Duty atau Battlefield: Bad Company. Betul dalam Call of Duty: Modern Warfare 2 kita sempat mencicipi beberapa level di mana hiruk pikuk perang terjadi di tengah kota Amerika tetapi mayoritas permainan (90% mungkin?) terjadi di luar Amerika sana. Homefront berbeda. Kamu bakalan seratus persen berjuang mempertahankan Amerika dari invasi.

http://tukangreview.com/wp-content/uploads/2011/04/Homefront-2.jpg

Game ini bersetting di tahun 2027, 16 tahun ke depan di mana wajah dunia berubah total. Ini semua berawal pada tahun 2012 di mana kesehatan dari Kim Jong Il makin menurun dan akhirnya ia meninggal dunia. Di tahun yang sama anaknya Kim Jong Un langsung diangkat menjadi pengganti. Kim Jong Un yang berkarisma langsung menggunakan pengaruhnya untuk menggandeng, atau lebih tepatnya ‘menguasai’ Korea Selatan. Lantas di manakah Amerika pada saat itu?
Krisis minyak dunia terjadi setelah kebakaran hebat pengilangan minyak di Timur Tengah akibat perang. Krisis ini menyebabkan ekonomi Amerika goncang. Terpaksa mereka menarik kekuatan-kekuatan militernya termasuk kapal induk yang bermarkas di Jepang. Kosongnya kekuasaan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Greater Korea (sebutan gabungan antara Korsel dan Korut) untuk mencaplok Jepang dan meluaskan pengaruhnya ke seluruh Asia Tenggara. Lebih sial lagi bagi Amerika, kehancuran ekonomi dan epidemi virus menyebabkan kebangkrutan negeri. Bila biasanya mereka menutup diri dari Meksiko, kini giliran Meksiko menutup diri dari Amerika!

http://www.videogamesindonesia.com/z/2011/06Jun/14/homefront.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEii7MvhyZf5ABESjra9croXQd7l6VoCklkmYKZaVpfG1CtnFH-o4_k706ux0mdSbN5taKZj6qeZUtlGCHt7ELZuI-n5v0K2N1KQ0xbcGC9MhYMRFFBZgbKQzvvmAotig92iLpYq48umfQZw/s1600/Homefront4.jpg


Di saat melemahnya Amerika inilah invasi dimulai oleh Greater Korea. Serangan pertama mereka merebut Hawaii, San Fransisco, dan dalam waktu singkat kota-kota besar Amerika yang terpecah-belah direbut oleh musuh. Pintu rumahmu pun mendadak didobrak dan kamu diseret menuju kamp detensi. Di tengah perjalanan kamu melihat sepasang suami istri yang ditodong oleh prajurit Korea sementara anak mereka melihati dengan ketakutan. Lantas… BANG! BANG! Jerit tangis sang anak kecil melihat kematian orang tua di depan matanya itu saya jamin membuat darahmu mendidih.
Kamu beruntung karena pasukan gerilya Resistance berhasil meloloskanmu sebelum sampai ke kamp detensi. Kini bergabung dengan mereka, kamu harus menumpas para orang Korea itu. Bisakah?
Saya mengacungkan jempol untuk cerita game ini. Kalau dilihat dari premisenya sebenarnya sih jelas tidak mungkin Korea Utara menginvasi Amerika. Saya bahkan ragu mereka bakalan menang perang bila diadu dengan Korea Selatan. Tebakan saya malah puluhan ribu warga Korea Utara bakalan kabur ke negeri tetangga begitu ada kesempatan, bukannya berperang dengan negeri itu. Pada dasarnya tidak ada manusia yang senang dikekang bukan? Itulah alasan kenapa Jerman Timur akhirnya reunifikasi dengan Jerman Barat atau Uni Soviet terpecah belah atau Cina akhirnya mengadaptasi pola liberal. Toh penyampaian cerita yang ditulis oleh John Millius ini mendeskripsikan langkah demi langkah apa saja yang terjadi sehingga masa depan yang tampak mustahil ini jadi cukup masuk akal.
Detention Camp

Tapi bagaimana dengan game FPS ‘besar’ pertama dari publisher THQ ini? Menurut saya kok masih jauh kalau mau disaingkan dengan serialnya Activision maupun EA. Homefront masih terasa mentah dan mengekor banyak game-game FPS yang sudah beredar di pasaran. Kendati film ini bersetting di tahun 2027 tidak banyak hal yang membedakan settingnya dengan dunia jaman sekarang kecuali pada beberapa peralatan dan mesin perang. Rasanya para penggarap game kok kurang memahami kemajuan militer ya? Coba diingat 20 tahun lalu itu kurang lebih merupakan saat terjadinya Perang Teluk. Lihat saja betapa jauhnya kemajuan militer jaman sekarang dibanding saat itu!
Saya suka dengan render background kota Amerika di sini tetapi kurang suka dengan render karakter dan musuh-musuh orang Korea yang saya anggap terasa kasar dan kurang bervariasi. Lagipula voice acting dalam Homefront menurutku adalah salah satu yang terburuk semenjak saya pertama memainkan game FPS. Banyak sekali dialognya yang berulang-ulang dan penyampaiannya terasa kaku dan monoton. Musiknya pun setali tiga uang; selain Main Themenya kebanyakan forgettable. Yang paling mengecewakan tentu adalah Campaign (Single Mode) yang sangat pendek. Saya menamatkannya dalam waktu kurang dari lima jam! Asal tahu saja Call of Duty: Modern Warfare 2 yang banyak dikritik orang pendek saja masih saya mainkan selama kurang lebih 8 – 9 jam.
http://tukangreview.com/wp-content/uploads/2011/04/Homefront-2.jpg
http://farm6.static.flickr.com/5059/5468911252_0f6c7e00ce.jpg
Akan tetapi Homefront bukan cuma penuh kelemahan kok. Satu hal yang saya salut adalah atmosfir opresi yang sangat kuat sepanjang game ini. Kita akan melihat kekejaman luar biasa dari orang Korea yang dengan sadis menembak siapa saja yang menentang rezim mereka. Perlahan tapi pasti kita pun digiring untuk mengerti perasaan para Resistance dan yang terpenting merasa ingin bangkit untuk melubangi kepala para musuh. Lucunya bukan setpiece aksi yang merupakan bagian paling memorable di game ini melainkan momen-momen kecilnya

Minimum System Requirements
OS: Windows XP/Vista/7
Processor: Intel Core 2 Duo @ 2.4 Ghz / AMD Athlon 64 X2 5600+
Memory: 2 Gb
Hard Drive: 10 Gb free
Video Memory: 256 Mb
Video Card: nVidia GeForce 7900 / ATI Radeon X1900
Sound Card: DirectX Compatible
DirectX: 9.0c
Keyboard
Mouse
DVD Rom Drive

Download:


Pass: dlgames4free.blogspot.com

1 komentar:

  1. gan ga ada folder dalam link nya...
    klo bsa upload di IDWS y... Thanks ^^

    BalasHapus

Thanks for visit my blog! :D post comments , or broken links here !